HELMI, SE.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi
Menyatukan berbagai kepentingan menjadi satu sangatlah rumit. Apalagi di lembaga setingkat DPRD yang memang berasal dari berbagai latar belakang partai politik. Bagaimana menjadikan suatu program untuk mendapatkan dukungan bersama menjadi tantangan tersendiri. Banyaknya kepentingan harus disatukan untuk sama-sama memajukan Kabupaten Bekasi.
Hal inilah yang dialami Helmi Ketua Komisi Tiga DPRD Kabupaten Bekasi. Menurutnya mengakomodir atau menyamakan persepsi antar anggota cukup rumit dan butuh kesabaran yang tinggi. Karenanya ia pun berusaha untuk sabar demi kebaikan bersama. Menyatukan persepsi dengan semua anggota DPRD demi kemajuan Kabupaten Bekasi menjadi tantangan yang cukup berat. Namun ia yakin jika untuk kepentingan Kabupaten Bekasi maka seluruh anggota DPRD bisa diajak bersama.
Selama menjabat di DPRD Kabupaten Bekasi, Helmi juga duduk di bagian anggaran. Sehingga ia memiliki tugas dan terlibat langsung dalam pembahasan RAPBD hingga disahkan menjadi APBD serta pembahasan LKPJ Bupati. Saat membahas ini semua banyak berbagai tantangan dialami. Berbagai pandangan dan kepentingan harus disatukan untuk sama-sama demi kemajuan Bekasi. Apalagi yang dibahas adalah anggaran Kabupaten Bekasi, tidak boleh sampai salah sasaran dan tanpa ada realisasi yang jelas. Tolok ukur pencapaian penyerapan anggaran menjadi fokus pembahasan selama menyusun anggaran.
Berbagai usulan pembangunan harus dikaji dengan teliti di DPRD. Jangan sampai usulan kegiatan yang diajukan nantinya tumpang tindih dengan instansi lain. Ketelitian dan kejelian harus dikedepankan. Perencanaan kegiatan juga tidak luput dari pembahasannya. Karena penganggaran berkaitan dengan prencanaan. Jika kegiatan tidak direncanakan dengan baik nantinya penyerapannya tidak bisa maksimal. Apalagi kalau sampai tidak dilakukan kroscek terlebih dahulu, dikhawatirkan nantinya tidak akan bisa jalan.
Karena terpilih kembali pada pemilu 2024, Helmi pun masih akan terus memperjuangkan berbagai aspirasi dari masyarakat khususnya daerah pemilihan tiga. Menurutnya, pembangunan tidak boleh terhenti dan harus dilaksanakan sampai tuntas. Untuk bisa menyelesaikan sampai pada titik terakhir, dibutuhkan perencanaan yang matang. Karena perencanaan sendiri berkaitan dengan berbagai aspek, salah satunya adalah anggaran. Sehingga kegiatan yang ada sekali anggaran bisa langsung selesai. Kalaupun tidak selesai, proses penganggarannya bisa berkesinambungan bukan putuh di tengah jalan yang dapat mengakibatkan kegiatan atau bangunan mangkrak.
Lima tahun duduk di gedung DPRD Kabupaten Bekasi tentu memiliki kesan tersendiri. Helmi mengaku selama menjabat di DPRD banyak menambah wawasan. Selain itu juga dapat bertemu dengan banyak orang dan menambah ilmu tentunya.
Ia pun berpesan bahwa politik itu penuh dengan dinamika, berbagai macam kepentingan berkumpul menjadi satu. Jadi harus banyak bersabar dan membuat satu sama lain solid. Sehingga kepentingan yang sudah menjadi tujuan masing-masing itu bisa tercapai. Namun membuat solid inilah yang kadanng susah untuk diwujudkan. Karena memang selain berasal dari berbagai partai politik juga memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Sehingga bagaimana mencari titik temu satu sama lain memerlukan waktu yang cukup lama.
Namun apapu itu pengawasan di Kabupaten Bekasi harus berjalan maksimal. Sehingga berbagai kegiatan pemerintah dilaksanakan dengan maksimal dan tepat sasaran. Jangan sampai karena berbeda latar belakang partai politik dan berbeda-beda kepentingan lantas membuat pengawasan tidak berjalan. Kalau sampai seperti ini masyarakat Kabupaten Bekasi menjadi pihak yang dirugikan. Karena mereka memilih wakil rakyat selain untuk menyampaikan aspirasi juga untuk menjadi kontrol bagi jalannya pemerintahan. (**)