SOLEMAN, SE.
WAKIL KETUA DPRD KABUPATEN BEKASI
Persoalan infrastruktur seperti jalan sampai saat ini masih belum bisa dituntaskan. Padahal keberadaan jalan tersebut bisa mempermudah mobilitas barang atau lainnya. Sehingga berbagai jenis usaha bisa lebih mudah untuk melakukan mobilisasi. Namun sayangnya kondisi tersebut belum bisa dilakukan karena memang kondisi jalan yang masih belum tuntas dibangun oleh pemerintah Kabupaten Bekasi.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi Soleman menegaskan perlunya ada pehatian khusus di setiap anggaran. Kalau tidak ada skala prioritas maka pembangunan yang ada akan bersifat parsial alias sepotong-septong. Ia juga mengingatkan pembangunan infrastruktur jalan khususnya di Kecamatan Muaragembong masih belum optimal. Kondisi jalan memang memang sudah bagus, namun khsus Muaragembong perlu ada jalan baru yang menghubungkan dengan darah lainya.
Pembangunan infrastruktur di wilayah sangatlah diperlukan. Sebab merekalah yang selama ini memang jarang mendapatkan perhatian. Jadi, model membangunnya bisa dilakukan dari wilayah. Sehingga jalan yang ada di wilayah pinggiran lebih bagus lagi. Selain itu juga perlu diperbanyak ruas jalan supaya bisa memudahkan warga untuk beraktifitas. Pembangunan infrastruktur jangan lagi terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Tetapi harus memperhatikan juga daerah pesisir seperti kecamatan muara gembong Kabupaten Bekasi.
Akses menuju Muaragembong harus diperbaiki dalannya dan diperbanyak jalan pintasnya. Artinya jalannya jangan hanya satu saja, melainkan ada jalan-jalan lain yang bisa menghubungkan ke Muaragembong. Wilayah pesisir Kabupaten Bekasi ini merupakan daerah penghasil ikan. Kalau akses jalannya banyak tentu akan memudahkan mereka melakukan mobilisasi hasil tangkapan atau ternaknya.
Adanya perhatian terhadap infrastruktur diharapkan mempermudah akses jalan dan pertumbuhan ekonomi. Apalagi dengan dibangunnya jalan pintas baru untuk mempercepat akses menuju wilayah. Kita jangan sampai melupakan wilayah yang ada di Muaragembong dan sekitarnya. Karena itu semua adalah asset Kabupaten Bekasi. Kalau akses menuju ke Muaragembong diperbanyak, maka akan membuat wilayah ini bisa berkembang. Bahkan kalau pemerintah menanamkan anggaran untuk membangun berbagai tempat wisata bisa membuat wilayah ini jauh lebih maju dibandingkan daerah sekitarnya.
Kondisi seperti ini harus terus diperhatikan. Kita selalu membangun infrastruktur, tetapi kebanyakan berada di wilayah yang masuk dalam kategori perkotaan. Jangan sampai wilayah penyangga ini dibiarkan begitu saja padahal memiliki potensi yang luar biasa. Bandeng dan udang yang dihasilkan petani Muaragembong bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bekasi jika diberikan akses jalan yang mudah.
Persoalan infrastruktur tidak adanya di Muaragembong saja yang patut diperhatikan. Seluruh wilayah Kabupaten Bekasi juga memang harus diperhatikan. Namun, ada hal-hal yang dinilai urgent. Salah satunya seperti jalan menuju TPA Burangkeng Kecamatan Setu. Kondisin jalannya juga harus diperhatikan. Saat ini ruas jalan terbilang masih cukup sempit, sehingga perlu dilakukan pelebaran. Ketika jalan menuju TPA sudah lebar, tinggal bagaimana membangun jalur yang ada di dalam TPA. Sehingga ketika truk pengangkut sampah datang dan antri tidak banyak mamakan badan jalan.
Kondisi jalan yang sempit atau rusak bisa menghambat truk pengangkut sampah yang datang. Jangan karena kondisi jalan yang tidak memadai lantas mobilisasi pengangkutan sampah jadi tersendat. Sebab kalau pengangkutan sampah tersendat dampaknya akan lebih parah lagi. Sampah akan banyak berserakan di mana-mana yang bisa menganggu kesehatan dan kenyamanan. (**)